Semarang – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Tengah, Saiful Mujab, menegaskan pentingnya pendekatan dakwah berbasis data bagi para Penyuluh Agama Islam. Menurutnya, era digital dan perkembangan masyarakat modern menuntut strategi dakwah yang lebih terukur dan efektif.
“Saat ini, Penyuluh Agama dalam berdakwah harus berbasis data. Pemetaan dakwah sangat penting agar dakwah efektif pada masyarakat,” ucap Saiful Mujab dalam sambutannya pada acara Musyawarah Wilayah (Muswil) Kelompok Kerja Penyuluh Agama Islam (Pokjaluh) Masa Bakti 2022–2025 di Kusma Hotel, Semarang, Rabu (5/11/2025).
BACA: https://fkpaipurbalingga.blogspot.com/2025/11/perkuat-sinergi-penyuluh-agama-pokjaluh.html?m=1
Muswil kali ini mengusung tema “Rekognisi Kinerja, Jejaring, dan Karir Penyuluh Agama di Era Society 5.0” dan diikuti oleh seluruh perwakilan dari 35 kabupaten/kota se-Jawa Tengah.
Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil menekankan bahwa dakwah yang efektif bukan lagi sekadar penyampaian pesan moral dan keagamaan, tetapi juga harus didasarkan pada pemetaan sosial, kebutuhan masyarakat, serta analisis tantangan keagamaan di lapangan.
Dengan demikian, penyuluh dapat menentukan strategi dakwah yang tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Musyawarah Wilayah Pokjaluh ini juga menjadi wadah untuk memperkuat jejaring antarpenyuluh, meningkatkan profesionalitas, serta merumuskan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan dakwah di era Society 5.0, di mana teknologi dan nilai-nilai kemanusiaan berjalan beriringan.
Hadir Pokjaluh Kabupaten Purbalingga, Ketua, Sekretaris dan Bendahara Pokjaluh Kabupaten Purbalingga, Khikam Aziz, Edi Rudjito, Sri Mulyati, dan Pengurus Pokjaluh Kabupaten Purbalingga lainya, Imam Edi Siswanto.(*)
Pewarta/editor: Imam Edi Siswanto

Bismillah berkah mbarokahi
BalasHapusIes....
BalasHapus